SALAH SATU CARA MEMBUAT BUAH HATI CERDAS

Minggu, 14 Desember 2014


MENGAJARKAN ANAK CINTA BAHASA INDONESIA

SERING kita dengar, kita baca, dan kita tonton berita tentang keterpurukan Bahasa Indonesia seperti nilai Bahasa Indonesia menjadi mesin pembunuh ketidaklulusan siswa, melalui banyak media: radio, TV dan media cetak, seperti koran, majalah, dan tabloid, bahkan situs jejaring sosial baik facebook dan twitter. Berita itu menyoroti tentang pembelajaran Bahasa Indonesia yang semakin sulit di mata siswa, bahkan siswa menganggap remeh dan sangat menggampangkan pembelajaran bahasa nasional kita ini. Apa yang menyebabkan keterpurukan nilai Bahasa Indonesia? Apakah fungsi dan peran Bahasa Indonesia dalam pembelajaran siswa? Apakah ada hubungannya penguasaan Bahasa Indonesia terhadap tujuan pembelajaran siswa secara keseluruhan?     

Keterpurukan nilai bahasa Indonesia dapat terjadi karena dua faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor pendukung dalam Bahasa Indonesia, seperti tujuan pembelajaran, cara penyampaian materi, metode pengajaran, alat dan cara mengevaluasi. Kemajuan ilmu pengetahuan, merupakan faktor eksternal yang juga berdampak terhadap merapuhnya keterampilan bahasa Indonesia. Warga negara Indonesia yang baik, harus selalu menjaga bahasa persatuannya dan cinta terhadap bahasanya karena seperti pepatah mengatakan Bahasa menunjukkan Bangsa. Bahasa Indonesia itu adalah kebanggaan kita, dan kita harus menjunjung tinggi. Indonesia khususnya Bali yang mengandalkan sektor pariwisata sebagai pendapatan utama daerahnya. Tentunya tidak dapat dipungkiri juga berdampak terhadap merapuhnya bahasa Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena kita adalah daerah pariwisata. Pelaku pariwisata tentu akan menggunakan bahasa Internasional untuk mengais rezeki.     

Di era globalisasi mungkin menggunakan bahasa Indonesia kurang gaul, tidak trendi. Sekarang ini masyarakat Indonesia khususnya Bali sangat dipengaruhi oleh bahasa-bahasa lain dari masing-masing negara asal wisatawan. Kemajemukan inilah yang menyebabkan masyarakat Indonesia khususnya Bali menguasai lebih dari dua bahasa dalam komunikasinya seperti Bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Spanyol, Prancis, dan tentu saja berkembang pula bahasa Ibu yaitu Bahasa Bali. Meskipun banyak bahasa berkembang dan dikuasai oleh rakyat Indonesia tetapi Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan sesuai dengan amanat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa nasional seperti yang tertuang dalam batang tubuh UUD 1945 pasal 36. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam pendidikan, kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Untuk dapat memahami tujuan-tujuan pendidikan yang telah direncanakan maka langkah awal adalah guru dan siswa harus paham dan terampil berbahasa Indonesia dengan baik, agar guru maupun siswa dapat menyampaikan maksudnya dengan efektif kepada lawan bicara, guna tercapainya tujuan pendidikan nasional.     


Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan fungsi sebagai jabatan yang dilakukan, daya guna. Fungsi Bahasa adalah pemahaman dasar dalam memahami bahasa. Dalam memahami Bahasa Indonesia, kita juga perlu memahami hel-hal tersebut, sehingga pemahaman kita dalam memahami bahasa Indonesia, bisa lebih mendalam dan dapat mengaplikasikan dengan baik.Peran berarti pelaku sebagai tokoh dalam sandiwara, perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat. Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbiter (tidak ada hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya) yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi, kerja sama, dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder.   

Fungsi bahasa dalam masyarakat: Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia, Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia, alat mengidentifikasi diri. Pembelajaran berarti proses, cara menjadikan orang belajar.           

Fungsi dan Peran Bahasa Indonesia dalam pembelajaran siswa berarti daya guna yang dapat diberikan oleh Bahasa Indonesia dalam proses menjadikan orang belajar. Fungsi dan peran bahasa Indonesia sangat strategis maka perlu usaha yang serius untuk memajukan keterampilan berbahasa Indonesia.         

Fungsi Bahasa Indonesia dalam pembelajaran siswa adalah sebagai cara berpikir siswa dalam mengambil keputusan. Pembelajaran bahasa Indonesia dilatarbelakangi oleh bahasa Ibu yang berbeda untuk masing-masing wilayah di Indonesia. Bahasa Indonesia dipelajari dengan tujuan agar masyarakat Indonesia dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Sebagai suatu strategi dan kondisi awal agar komunikasi dapat berjalan lancar.   

Dipengaruhi oleh adanya motivasi belajar maka pengelolaanpun dilakukan yaitu di dalam kelas yang terdiri dari kondisi kelas, perbedaan individu, dan pelatihan. Sedangkan di luar kelas dipengaruhi oleh interes, objek dan sasaran pembelajaran. Pengelolaan ini juga dipengaruhi oleh lingkungan baik itu masyarakat maupun keluarga.Proses pengelolaan pembelajaran bahasa Indonesia yang terjadi itu akan dapat membentuk sikap siswa ditambah dengan pengalaman faktual dan problematik yang dialami siswa menyebabkan dapat melahirkan cara berpikir dan pengambilan keputusan baik itu yang bersifat positif ataupun negatif.         

Beberapa peran strategis bahasa Indonesia selain sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan yaitu dalam berkomunikasi seperti: sebagai alat untuk berinteraksi dengan sesama, mencerminkan tingkat pendidikan seseorang, menunjukkan wibawa, sebagai kekuatan hukum, menarik pelanggan, dan menunjukkan kedudukan seseorang di masyarakat.    

Oleh sebab itu adanya relasi masyarakat dengan pemerintah tentang pembudidayaan hendaklah menjadi agenda utama dalam mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.Peran sungguh-sungguh dari pemerintah, sangat penting untuk mengatasi hal ini, sesuai dengan permen no. 40 tahun 2007 agar bahasa Indonesia tidak tergerus arus globalisasi karena dengan menuturkan bahasa Indonesia berarti kita tetap menjaga salah satu karakter bangsa Indonesia.

            Usaha- usaha yang perlu dilakukan pemerintah di antaranya: memberikan pelatihan, penyegaran maupun diklat kepada guru-guru Bahasa Indonesia secara terus-menerus dan berkesinambungan agar transpormasi nilai-nilai bahasa itu dapat dilakukan dengan suasana yang menyenangkan dan ilmu yang disampaikan benar-benar sudah ter-up-date dengan baik dan tidak kedaluwarsa.

Mengadakan lomba-lomba sampai ke tingkat nasional pun sangat penting untuk menghargai dan menarik minat generasi muda untuk selalu cinta Indonesia dengan cinta terhadap bahasa Indonesia.          
Disarankan perlahan-lahan untuk mengganti kosa kata serapan asing dengan kosa kata daerah sebagai akar kebudayaan nasional, sehingga dapat mengurangi pengaruh penggunaan bahasa asing dalam penyerapan dan pelestarian bahasa Indonesia. 

Masyarakat Indonesia yang tinggal di beberapa pulau. Negara Indonesia memiliki bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan sangat penting kedudukannya dalam kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, Bahasa Indonesia diajarkan sejak kelas 1 SD. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang dijadikan status sebagai bahasa persatuan sangat penting untuk diajarkan sejak anak-anak.   

Bahasa Indonesia tidak akan terlepas dari kebudayaan bangsa Indonesia karena bahasa Indonesia dijadikan alat berkomunikasi dengan berbagai suku di tanah air. Bahasa Indonesia memang diajarkan sejak anak-anak, tetapi model pengajaran yang baik dan benar tidak banyak dilakukan oleh seorang pengajar. Metode pengajaran bahasa Indonesia tidak dapat menggunakan satu metode karena bahasa Indonesia sendiri yang bersifat dinamis. Bahasa sendiri bukan sebagai ilmu tetapi sebagai keterampilan sehingga penggunaan metode yang tepat perlu dilakukan.

Pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah hendaklah penggunaan metode-metode yang aplikatif dan menarik. Pembelajaran yang menarik akan memikat anak-anak untuk terus dan betah mempelajari Bahasa Indonesia sebagai bahasa ke-2 setelah bahasa ibu. Apabila siswa sudah tertarik dengan pembelajaran maka akan dengan mudah meningkatkan prestasi siswa dalam bidang bahasa.          

Masyarakat Indonesia juga harus penuh motivasi untuk menjaga dan melestarikan keterampilan bahasa Indonesia melalui rajin membaca, karena dengan membaca kita akan kaya kosa kata dan dapat mencontoh bahasa yang baik agar dapat menulis dengan baik. Rajin membaca dan menulis berarti melestarikan salah satu karakter budaya bangsa yaitu bahasa Indonesia.

1 komentar:

Ade Fachreza mengatakan...

materinya sudah bagus,,,,
tapi, itu background textnya di hilangkan aja, agak susah bacanya,,,

Posting Komentar