MENGAJARKAN ANAK CINTA BAHASA INDONESIA
SERING kita dengar, kita baca, dan
kita tonton berita tentang keterpurukan Bahasa Indonesia seperti nilai Bahasa
Indonesia menjadi mesin pembunuh ketidaklulusan siswa, melalui banyak media:
radio, TV dan media cetak, seperti koran, majalah, dan tabloid, bahkan situs
jejaring sosial baik facebook dan twitter. Berita itu menyoroti tentang
pembelajaran Bahasa Indonesia yang semakin sulit di mata siswa, bahkan siswa
menganggap remeh dan sangat menggampangkan pembelajaran bahasa nasional kita
ini. Apa yang menyebabkan keterpurukan nilai Bahasa Indonesia? Apakah fungsi
dan peran Bahasa Indonesia dalam pembelajaran siswa? Apakah ada hubungannya
penguasaan Bahasa Indonesia terhadap tujuan pembelajaran siswa secara
keseluruhan?
Keterpurukan nilai bahasa Indonesia
dapat terjadi karena dua faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor internal
yaitu faktor pendukung dalam Bahasa Indonesia, seperti tujuan pembelajaran,
cara penyampaian materi, metode pengajaran, alat dan cara mengevaluasi.
Kemajuan ilmu pengetahuan, merupakan faktor eksternal yang juga berdampak
terhadap merapuhnya keterampilan bahasa Indonesia. Warga negara Indonesia yang
baik, harus selalu menjaga bahasa persatuannya dan cinta terhadap bahasanya
karena seperti pepatah mengatakan Bahasa menunjukkan Bangsa. Bahasa Indonesia
itu adalah kebanggaan kita, dan kita harus menjunjung tinggi. Indonesia
khususnya Bali yang mengandalkan sektor pariwisata sebagai pendapatan utama
daerahnya. Tentunya tidak dapat dipungkiri juga berdampak terhadap merapuhnya
bahasa Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena kita adalah daerah pariwisata.
Pelaku pariwisata tentu akan menggunakan bahasa Internasional untuk mengais
rezeki.
Di era globalisasi mungkin
menggunakan bahasa Indonesia kurang gaul, tidak trendi. Sekarang ini masyarakat
Indonesia khususnya Bali sangat dipengaruhi oleh bahasa-bahasa lain dari
masing-masing negara asal wisatawan. Kemajemukan inilah yang menyebabkan
masyarakat Indonesia khususnya Bali menguasai lebih dari dua bahasa dalam
komunikasinya seperti Bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Spanyol, Prancis, dan
tentu saja berkembang pula bahasa Ibu yaitu Bahasa Bali. Meskipun banyak bahasa
berkembang dan dikuasai oleh rakyat Indonesia tetapi Bahasa Indonesia adalah
bahasa persatuan sesuai dengan amanat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Bahasa
Indonesia juga merupakan bahasa nasional seperti yang tertuang dalam batang
tubuh UUD 1945 pasal 36. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam pendidikan, kita
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Untuk dapat memahami
tujuan-tujuan pendidikan yang telah direncanakan maka langkah awal adalah guru
dan siswa harus paham dan terampil berbahasa Indonesia dengan baik, agar guru
maupun siswa dapat menyampaikan maksudnya dengan efektif kepada lawan bicara,
guna tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
mengartikan fungsi sebagai jabatan yang dilakukan, daya guna. Fungsi Bahasa
adalah pemahaman dasar dalam memahami bahasa. Dalam memahami Bahasa Indonesia,
kita juga perlu memahami hel-hal tersebut, sehingga pemahaman kita dalam
memahami bahasa Indonesia, bisa lebih mendalam dan dapat mengaplikasikan dengan
baik.Peran berarti pelaku sebagai tokoh dalam sandiwara, perangkat tingkah laku
yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat. Bahasa
adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbiter (tidak ada hubungan antara
lambang bunyi dengan bendanya) yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai
oleh masyarakat untuk berkomunikasi, kerja sama, dan identifikasi diri. Bahasa
lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder.
Fungsi bahasa dalam masyarakat: Alat
untuk berkomunikasi dengan sesama manusia, Alat untuk bekerja sama dengan
sesama manusia, alat mengidentifikasi diri. Pembelajaran berarti proses, cara
menjadikan orang belajar.
Fungsi dan Peran Bahasa Indonesia
dalam pembelajaran siswa berarti daya guna yang dapat diberikan oleh Bahasa
Indonesia dalam proses menjadikan orang belajar. Fungsi dan peran bahasa
Indonesia sangat strategis maka perlu usaha yang serius untuk memajukan keterampilan
berbahasa Indonesia.
Fungsi Bahasa Indonesia dalam
pembelajaran siswa adalah sebagai cara berpikir siswa dalam mengambil
keputusan. Pembelajaran bahasa Indonesia dilatarbelakangi oleh bahasa Ibu yang
berbeda untuk masing-masing wilayah di Indonesia. Bahasa Indonesia dipelajari
dengan tujuan agar masyarakat Indonesia dapat berbahasa Indonesia yang baik dan
benar. Sebagai suatu strategi dan kondisi awal agar komunikasi dapat berjalan
lancar.
Dipengaruhi oleh adanya motivasi
belajar maka pengelolaanpun dilakukan yaitu di dalam kelas yang terdiri dari
kondisi kelas, perbedaan individu, dan pelatihan. Sedangkan di luar kelas dipengaruhi
oleh interes, objek dan sasaran pembelajaran. Pengelolaan ini juga dipengaruhi
oleh lingkungan baik itu masyarakat maupun keluarga.Proses pengelolaan
pembelajaran bahasa Indonesia yang terjadi itu akan dapat membentuk sikap siswa
ditambah dengan pengalaman faktual dan problematik yang dialami siswa
menyebabkan dapat melahirkan cara berpikir dan pengambilan keputusan baik itu
yang bersifat positif ataupun negatif.
Beberapa peran strategis bahasa
Indonesia selain sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan yaitu dalam
berkomunikasi seperti: sebagai alat untuk berinteraksi dengan sesama,
mencerminkan tingkat pendidikan seseorang, menunjukkan wibawa, sebagai kekuatan
hukum, menarik pelanggan, dan menunjukkan kedudukan seseorang di masyarakat.
Oleh sebab itu adanya relasi
masyarakat dengan pemerintah tentang pembudidayaan hendaklah menjadi agenda
utama dalam mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.Peran
sungguh-sungguh dari pemerintah, sangat penting untuk mengatasi hal ini, sesuai
dengan permen no. 40 tahun 2007 agar bahasa Indonesia tidak tergerus arus
globalisasi karena dengan menuturkan bahasa Indonesia berarti kita tetap
menjaga salah satu karakter bangsa Indonesia.
Usaha- usaha yang perlu dilakukan pemerintah di antaranya: memberikan pelatihan, penyegaran maupun diklat kepada guru-guru Bahasa Indonesia secara terus-menerus dan berkesinambungan agar transpormasi nilai-nilai bahasa itu dapat dilakukan dengan suasana yang menyenangkan dan ilmu yang disampaikan benar-benar sudah ter-up-date dengan baik dan tidak kedaluwarsa.
Usaha- usaha yang perlu dilakukan pemerintah di antaranya: memberikan pelatihan, penyegaran maupun diklat kepada guru-guru Bahasa Indonesia secara terus-menerus dan berkesinambungan agar transpormasi nilai-nilai bahasa itu dapat dilakukan dengan suasana yang menyenangkan dan ilmu yang disampaikan benar-benar sudah ter-up-date dengan baik dan tidak kedaluwarsa.
Mengadakan lomba-lomba sampai ke
tingkat nasional pun sangat penting untuk menghargai dan menarik minat generasi
muda untuk selalu cinta Indonesia dengan cinta terhadap bahasa Indonesia.
Disarankan perlahan-lahan untuk
mengganti kosa kata serapan asing dengan kosa kata daerah sebagai akar
kebudayaan nasional, sehingga dapat mengurangi pengaruh penggunaan bahasa asing
dalam penyerapan dan pelestarian bahasa Indonesia.
Masyarakat Indonesia yang tinggal di
beberapa pulau. Negara Indonesia memiliki bahasa persatuan yaitu Bahasa
Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan sangat penting
kedudukannya dalam kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, Bahasa Indonesia
diajarkan sejak kelas 1 SD. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang
dijadikan status sebagai bahasa persatuan sangat penting untuk diajarkan sejak
anak-anak.
Bahasa Indonesia tidak akan terlepas
dari kebudayaan bangsa Indonesia karena bahasa Indonesia dijadikan alat
berkomunikasi dengan berbagai suku di tanah air. Bahasa Indonesia memang
diajarkan sejak anak-anak, tetapi model pengajaran yang baik dan benar tidak
banyak dilakukan oleh seorang pengajar. Metode pengajaran bahasa Indonesia
tidak dapat menggunakan satu metode karena bahasa Indonesia sendiri yang
bersifat dinamis. Bahasa sendiri bukan sebagai ilmu tetapi sebagai keterampilan
sehingga penggunaan metode yang tepat perlu dilakukan.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di
tingkat sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah hendaklah penggunaan metode-metode
yang aplikatif dan menarik. Pembelajaran yang menarik akan memikat anak-anak
untuk terus dan betah mempelajari Bahasa Indonesia sebagai bahasa ke-2 setelah
bahasa ibu. Apabila siswa sudah tertarik dengan pembelajaran maka akan dengan
mudah meningkatkan prestasi siswa dalam bidang bahasa.
Masyarakat Indonesia juga harus
penuh motivasi untuk menjaga dan melestarikan keterampilan bahasa Indonesia
melalui rajin membaca, karena dengan membaca kita akan kaya kosa kata dan dapat
mencontoh bahasa yang baik agar dapat menulis dengan baik. Rajin membaca dan
menulis berarti melestarikan salah satu karakter budaya bangsa yaitu bahasa
Indonesia.
1 komentar:
materinya sudah bagus,,,,
tapi, itu background textnya di hilangkan aja, agak susah bacanya,,,
Posting Komentar